Short Story: Pengalaman Positif Covid-19 Pt. 2

Halo teman-teman, dalam blog kali ini gue akan melanjutkan cerita dari Pengalaman Positif Covid-19 Pt. 1. Setelah perjalanan yang cukup panjang dari gue mulai gejala, pertama kali terdeteksi terpapar covid-19, hingga akhirnya tibalah saat dimana perjalan gue berjuang melawan covid-19 pun di mulai. Begini ceritanya…

Senin, 10 Mei 2021, sekitar jam 22.00 WIB dari hotel gue dilarikan ke RSUD Wisma Atlet karena kondisi gue yang tidak kunjung sembuh. Rencananya gue dilarikan ke Wisma Atlet untuk diinfus lalu dirawat disana. Sesampainya di Wisma Atlet sekitar pukul 22.30 WIB, gue langsung ditanya mau langsung diinfus atau engga, gue yang masih blenger dan bingung bilang nanti aja, dalam hati gue ngebatin ini tuh Wisma Atlet atau rumah sakit atau gimana apa, jujur gue masih ga sadar itu dibawa ke Wisma Atlet.

Setelah itu, gue diminta ke bagian administrasi, lalu diarahkan untuk check saturasi, tensi, darah dan rekam jantung. Karena sudah kemalaman, akhirnya untuk CT scan gue dijadwalkan keesokkan harinya. Setelah semua administrasi, udah dapat gelang pasien dan segala macam test dilakukan, sekitar pukul 23.00 WIB, gue bersama 2 orang perawat diantar menuju ke kamar. Ketika dalam lift, dengan polosnya gue bertanya, “Maaf kak, ini tuh Wisma Atlet ya?”. Kakak-kakak ners pun menjawab, “Iya kak, ini kakak kita antar ke lantai 10 ya ke kamar kakak.” Alhamdulillah sesuai keinginan gue sebelumnya, akhirnya gue diantar ke Wisma Atlet Tower 6.

Sesampainya gue di kamar, gue diberikan obat untuk dikonsumsi pagi hari, lalu gue bebersih dan istirahat. Anyway, layout kamar di Wisma Atlet itu pas awal kita buka pintu langsung ruang tamu gitu. Ada sofa, meja dan satu kasur beserta lemari di samping ruang tamu. Lalu, di sebelahnya ada kamar berisi kasur dan lemari yang mana gue pilih menjadi kamar gue (soalnya ga asyik banget buka pintu masa langsung keliatan kasur gue, jadi gue pilih tidur dalam kamar). Lalu, ada satu kamar mandi, balkonnya di samping kamar gue buat jemur-jemur yang satu tempat dengan mini pantry gitu.

Kamar gue selama di Wisma Atlet
Obat-obatan yang diberikan setiap hari
Mirror selfie check!

Hari pertama gue adalah janjian dengan teman sekantor yang ternyata juga terpapar covid. Kita janjian untuk berjemur di rooftop bersama. Dari atas rooftop, gue melihat ternyata ada kegiatan senam pagi yang dilakukan penghuni Wisma Atlet lainnya. Ga cuma pagi, tapi juga dilakukan sore hari. Hari pertama gue sebagai penghuni baru gue berkenalan dengan teman-teman lainnya dibantu teman gue yang pernah menjadi penghuni Wisma Atlet. Dia pun menghubungi gue bilang mau kenalin gue ke teman-temannya yang masih berjuang di Wisma Atlet. Tidak lama setelah gue menyetujuinya, seseorang pun menginvite gue ke grup WA perkumpulan muda-mudi penghuni Wisma Atlet. Malam itu juga gue ketemu, kenalan dan berkumpul ama teman-teman baru gue. Alhamdulillah ada temen.

Hari kedua gue kedatangan teman baru, namanya Bu Ulfah. Kita kenalan dan gue sebagai penghuni yang duluan masuk, memberikan beberapa cerita dan informasi kegiatan di Wisma Atlet yang bisa diikutin Bu Ulfah. Seperti senam pagi, sore, lalu bisa berjemur di rooftop, ada juga bermain volley dan beberapa kegiatan yang bisa Bu Ulfah lakukan. Malam harinya, gue dapat callingan dari teman-teman buat berkumpul di rooftop untuk malam takbiran. Wow, bener juga besok lebaran. Akhirnya gue memutuskan ke rooftop dan melihat ada beberapa kembang api yang menghiasi langit malam itu dari sekitaran kawasan Wisma Atlet.

Aktivitas senam pagi atau sore di Wisma Atlet

Hari ketiga, tepat tanggal 13 Mei 2021 yang mana merupakan Hari Raya Idul Fitri, biasanya gue habiskan untuk berkumpul dengan teman atau kerabat, tapi tahun ini spesial karena gue lebaran bersama teman-teman yang sedang berjuang melawan virus covid-19. Ya, kali ini gue lebaran dan shalat Idul Fitri di Wisma Atlet. Alhamdulillah berjalan lancar. Setelah shalat pun, teman-teman seperjuangan ada yang dikirimin ketupat, opor dan kue-kue khas lebaran dari keluarganya. Jadi, walaupun di dalam Wisma Atlet pun, gue masih bisa merasakan tradisi lebaran yang biasa gue rasakan setiap tahunnya.

Setelah shalat Idul Fitri bersama Erlin dan Arafah

Hari keempat hingga hari kedelapan gue habiskan dengan fokus terhadap kesehatan gue. Pagi biasanya gue sarapan dan minum obat dilanjutkan dengan kegiatan gue berjemur ke rooftop dan olahraga cardio yang gue liat dari Youtube (biasanya gue liat video SKWAD atau Chloe Ting). Setelah itu, jika gue bosan, biasanya teman-teman ajak berkumpul di salah satu kamar untuk ramah tamah dan main game, tapi gue lebih sering menghabiskan waktu untuk istirahat hingga jam makan siang dan minum obat, lalu biasanya gue kadang nonton Youtube (ada fasilitas Wi-Fi) atau kadang tidur hingga sore. Ketika sore tiba, biasanya gue bersiap olahraga, entah itu ikut senam sore bersama di lapangan atau cuma sekedar jalan sore mengelilingi Wisma Atlet. Biasanya setelah itu gue bebersih, makan malam, minum obat dan istirahat kembali.

Untuk obat-obatannya, selain konsumsi obat dari Wisma Atlet, gue juga konsumsi madu, propoelix dan rhea health tone untuk menambah dan menjaga imunitas tubuh gue. Paling penting juga untuk mengkonsumsi mineral. Sehari gue bisa habis 1-2 liter mineral. Lalu kumur-kumur pagi dan malam hari. Kurang lebih seperti itu keseharian dan kegiatan yang gue habiskan selama di Wisma Atlet.

Hari demi hari gue lalui di Wisma Atlet. Silih berganti teman-teman ada yang pulang dan tidak sedikit juga yang masuk ke Wisma Atlet. Apalagi lonjakan semakin meningkat setelah Idul Fitri. Untuk teman-teman yang dinyatakan negatif, biasanya satu persatu kami antarkan untuk foto dibanner kelulusan Tower 7 bersama dengan topi kelulusan. Perasaannya campur aduk, senang karena mereka sudah sembuh dan sedih juga karena harus berpisah.

Foto bareng teman-teman yang sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang

Sampailah tiba waktunya di hari kesembilan, gue melakukan PCR test pertama. Perasaan cukup deg-degan. Semalam gue ga tidur karena terlalu excited dan ekspektasi ingin pulang sesegera mungkin. Tapi, teman-teman banyak yang pesimis bilang jarang terjadi orang sekali PCR langsung pulang, karena beberapa dari temen gue bahkan ada yang baru pulang setelah 5 kali melakukan PCR test. Set ekspektasi gue pun disaat itu adalah kalau gue masih dinyatakan positif, gapapa gue ikhlas setidaknya ada kemajuan dari CT gue mendekati CT negatif, setidaknya memberikan harapan gue untuk segera pulih.

Tibalah hari kesepuluh, tanggal 20 Mei 2021 hari penentuan, dimana hasil PCR test gue kemarin keluar. Saat itu, gue merasakan cemas dan khawatir berlebihan tapi tetap dengan pikiran positif gue karena gue udah hidup teratur dan sudah merasa sangat sehat. Lalu, saat yang dinanti-nantikan pun tiba, sekitar pukul 08.45 gue menerima WA dari ners yang bertugas.

Kabar baik gue dinyatakan negatif

ALHAMDULILLAH.. ga ada yang ga mungkin, satu kali PCR test dan Allah mengizinkan gue untuk pulang di hari kesepuluh. Alhamdulillah!!! Rasanya bahagia tapi lagi-lagi sedih harus berpisah dengan teman yang masih berjuang di Wisma Atlet. Gue pun langsung membereskan barang-barang gue dan menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman lain untuk pamitan dan foto-foto.

Foto pertama dibanner setelah tahu hasilnya negatif bareng Arafah dan Fatin (dua sahabat posesif)
Foto di rooftop kenangan sebelum pulang bareng Novita, Tia dan Arafah
Foto di ruang tamu kamar terakhir kalinya bareng Bu Ulfah, Novita, Arafah dan Tia sebelum pulang

Anyway terima kasih banyak buat Wisma Atlet dan para tenaga medis yang udah merawat gue selama 10 hari di Wisma Atlet, yang juga berjuang membantu kami yang terpapar covid-19. Semoga sehat selalu buat kita semua. Buat teman-teman yang baca juga, gue berharap semoga kalian sehat selalu dan tetap taat sama prokes yaaa, Jangan lupa untuk yang bisa vaksin, sesegera mungkin vaksin ya guys! Sekali lagi semoga bumi segera pulih dan kita semua dalam lindungan Allah SWT. Sehat.. sehat.. sehat.. Amiinn.

Leave a comment